Langkah-langkah wawancara yang baik dan benar itu ternyata ada teorinya lho. Kita nggak bisa asal nanya ke orang lain.
Soalnya, kita kan butuh data dari narasumber tuh. Jadi, harus dipersiapkan dengan baik pertanyaan dan prosedur wawancaranya. Jangan sampai, begitu ketemu narasumber, kita bengong, hohoho.
Nah, Pertama, kita harus tahu dulu apa tujuan dari wawancara yang dilakukan.
Isi Artikel
- Tujuan Wawancara
- Jenis Wawancara
- Etika Melakukan Wawancara
- Lankah-Langkah Wawncara
- 1. Kuasai Tujuan dan Hasil yang Diharapkan
- 2. Susun Pertanyaan untuk Wawancara
- 3. Tentukan Jadwal Wawancara (Watku dan Tempat)
- 4. Siapkan Keperluan Wawancara
- 5. Lengkapi Diri Dengan Identitas dan Surat Tugas
- 6. Datang Tepat Waktu
- 7. Perkenalkan Diri
- 8. Minta Izin Menggunakan Alat Dokumentasi
- 9. Siapkan Peralatan Penunjang
- 10. Pertanyaan Terbuka yang Ringkas dan Jelas
- 11. Sampaikan Benang Merah
- 12. Apresiasi
- 13. Dokumentasikan Narasumber
- 14. Hadiah
- Susunan Laporan Hasil Wawancara
- Penutup
Tujuan Wawancara
Apa saja tujuan wawancara?
Ada beberapa tujuan yang akan diperoleh dari sebuah wawancara.
- Mendapatkan informasi atau data.
- Memperoleh opini dari narasumber.
- Dapat biografi dari seseorang.
- Mendapat cerita.
Hasil wawancara yang didapatkan tentu berbeda-beda ya. Sesuai dengan tujuan awal kita mewawancarai itu untuk apa.
Setelah tahu tujuan, selanjutnya harus mengenal tentang jenis wawancara.
Jenis Wawancara

Jenis wawancara ini dibagi berdasarkan cara pelaksanaannya, jumlah narasumber, dan keterbukaan informasi.
Kita pelajari dulu jenis-jenis wawancara ini.
Jenis Wawancara Berdasarkan Cara Pelaksanannya
Ada dua jenis nih.
1. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur atau bisa juga disebut terpimpin adalah wawancara yang terencara. Wawancara ini berpedoman pada daftar pertanyaan yang sudah dibuat sebelumnya.
Melakukan wawancara menggunakan jenis ini dinilai lebih efektif. Sebab, kitaakan mendapatkan beberapa keuntungan.
- Pertanyaan yang ditanyakan akan runut sesuai dengan urutan.
- Informasi yang akan ditanyakan tidak terlewat.
- Proses wawancara jadi lebih lancar.
2. Wawancara Bebas
Wawancara bebas atau tidak terstruktur merupakan wawancara yang tidak menggunakan daftar pertanyaan.
Jenis Wawancara Berdasarkan Jumlah Narasumber
Kalau berdasarkan jumlah atau banyaknya narasumber, ada 3 macam.
1. Wawancara Individu
Wawancara individu dilakukan oleh pewawancara dengan responden tunggal. Wawancara ini bisa juga disebut sebagai wawancara secara perseorangan.
2. Wawancara Kelompok
Wawancara kelompok dilakukan terhadap suatu kelompok orang yang dilakukan dalam waktu bersamaan.
3. Wawancara Konferensi
Wawancara konferensi merupakan wawancara antara seorang yang mewawancarai dengan sejumlah responden. Atau, bisa juga sebaliknya, seorang responden dengan sejumlah pewawancara.
Jenis Wawancara Berdasarkan Keterbukaan Informasi
Nah, kalau jenis wawancara berdasarkan keterbukaan informasi dibagi jadi dua.
1. Wawancara Terbuka
Wawancara jenis ini dilakukan dengan terbuka atau untuk umum. Jadi, orang lain bisa hadir untuk menyaksikan jalannya wawancara. Pertanyaan yang boleh diajukan dalam wawancara ini tidak terbatas.
2. Wawancara Tertutup
Wawancara tertutup dilakukan secara tertutup. Orang lain tidak boleh hadir dan melihat proses wawancara. Pertanyaan yang boleh diajukan dalam wawancara ini pun terbatas.
Setelah tahu tujuan dan jenis wawancara, perlu juga belajar tentang etika wawancara.
Etika Melakukan Wawancara
Bertemu dengan orang lain, apalagi belum kita kenal tentu harus ada etika atau unggah-ungguh-nya. Jadi, kamu harus mengerti juga etika ketika melakukan sebuah wawancara.
- Hadir tepat waktu (kalau bisa sebelum jadwal, untuk mempersiapkan diri).
- Selalu bersikap santun, ramah, dan wajar.
- Perhatikan penampilan diri sendiri.
- Sampaikan terlebih dahulu masalah apa yang akan ditanyakan, jadi narasumber tahu kenapa dirinya dijadikan sebagai narasumber.
- Awali dulu dengan pertanyaan ringan (ini kalau narasumbernya punya banyak waktu ya). Atau langsung ke inti pertanyaan jika narasumber tidak memiliki banyak waktu untuk diwawancarai.
- Harus menghindari pertanyaan yang bersifat mengguri, pribadi, dan juga terkesan memojokkan narasumber.
- Selalu dengarkan jawaban yang disampaikan oleh narasumbner.
- Jika muncul ide pertanyaan baru dari penjelasan yang disampaikan narasumber, kamu bisa menanyakannya.
- Kalau pertanyaan sudah semuanya ditanyakan, berilah waktu kepada narasumber untuk menjelaskan hal-hal yang mungkin belum sempat ditanyakan.
- Setelah wawancara selesai, jangan lupa mengucapkan terimakasih atas kerjasama kepada narasumber.
Lankah-Langkah Wawncara

Sebenarnya, langkah wawancara itu dibagi menjadi 3, sebelum saat, dan setelah wawancara. Kamu bisa membacanya di bawah ini ya. Sudah diurutkan kok langkah-langkah wawancara yang baik dan benar.
Sebelum wawancara.
1. Kuasai Tujuan dan Hasil yang Diharapkan
Sebelum melakukan wawancara, kamu harus sudah paham betul apa tujuan dilakukannya wawancara. Kamu juga harus mengerti mengapa perlu melakukan wawancara. Dan, apa hasil dari sebuah wawancara.
Semua hal tersebut perlu kamu ketahui agar tidak salah ketika mengambil data. Pahami tujuan wawancara yang akan dilakukan. Agar, proses wawancara bisa terstruktur dan sistematis.
Dengan data yang terstruktur, tentu akan memudahkan kamu ketika menyusun laporan hasil wawancara nanti.
2. Susun Pertanyaan untuk Wawancara
Sebelum wawancara, sebaiknya kamu juga menyusun pertanyaan yang akan disampaikan. Setelah pertanyaan jadi, kuasai semua pertanyaan itu.
Ingat, menyusun pertanyaan juga memerhatikan kaidah penulisan ya. Masukkan 5W + 1H dalam pertanyaam yang akan diajukan. Jadi, data yang akan kamu dapatkan menjadi lengkap.
Buat pertanyaan yang terstruktus dan sistematis. Bikin juga pertanyaan terbuka yang dapat membantu menggali jawaban yang lebih dalam lagi.
Pertanyaan terbuka ini bisa membantu kamu menemukan kunci permasalahan atau jawaban dari pertanyaan lain yang nggak perlu ditanyakan lagi.
Misalnya nih ya, “Apa pendapat bapak/ibu tentang kebijakan perusahaan menaikkan gaji pegawainya?”. Coba badingkan dengan “Apa bapak/ibu setuju perusahaan manaikkan gaji karyawan?”
Pertanyaan pertama tentu akan membuat narasumber menyampaikan tentang apa yang dipikirkannya. Berbeda dengan pertanyaan kedua, narasumber hanya menjawab setuju dan tidak. Itu yang dinamakan pertanyaan terbuka.
3. Tentukan Jadwal Wawancara (Watku dan Tempat)
Sebelum wawancara, buat kesepakatan tempat dan waktu dengan narasumber. Jika kamu interview orang penting, sebaiknya tentukan waktunya jauh hari sebelum hari H.
Hal ini tentu saja penting, agar orang yang diwawancarai dapat mengatur jadwalnya.
Saat menentukan jadwal ini, perkenalkan terlebih dahulu diri kamu itu siapa. Terus, apa maksud dan tujuan wawancara, berapa lama wawancara dilakukan.
Kalau perlu, tanya juga prosedur wawancara dengan narasumber. Apakah perlu menggunakan birokrasi yaitu surat resmi atau cukup personal saja.
4. Siapkan Keperluan Wawancara
Keperluan teknis ini menyangkut peralatan yang akan digunakan saat interview. Menyiapkan peralatan ini penting banget, biar kalau jadwalnya tiba, semua peralatan siap.
Jangan sampai saat waktunya tiba, ada peralatan yang tidak bisa digunakan. Atau, ada surat resmi yang sudah nggak berlaku lagi.
Ingat: Persiapkan semuanya dengan baik sebelum wawancara.
5. Lengkapi Diri Dengan Identitas dan Surat Tugas
Siapkan juga identitas dan surat tugas. Ini untuk jaga-jaga saat nanti sewaktu-waktu diperlukan ketika melaksanakan wawancara.
Isi surat tugasnya meliputi: profil lembaga yang mempekerjakan kamu untuk melakukan interview, profil dirimu sebagai interviewer, tujuan wawancara, dan ucapan terimakasih untuk kesediaan diwawancarai.
Selama wawancara.
6. Datang Tepat Waktu
Datanglah sesuai dengan waktu dan tempat yang sudah disetujui.
7. Perkenalkan Diri
Perkenalkan diri terlebih dahulu, tunjukkan juga surat tugas jika diperlukan. Buka pembicaraan dengan pertanyaan informal, biar nggak terkesan kaku gitu lho.
8. Minta Izin Menggunakan Alat Dokumentasi
Minta izin terlebih dahulu kepada orang yang diwawancarai untuk menggunakan alat perekan dan juga dokumentasi jika diperlukan.
9. Siapkan Peralatan Penunjang
Siapkan buku catatan, voice recorder, pulpen, dan panduan pertanyaan.
10. Pertanyaan Terbuka yang Ringkas dan Jelas
Ajukan pertanyaan yang ringkas dan jelas agar orang yang diwawancarai lebih banyak berbicara. Kalau ada yang kurang jelas, kamu bisa mengklarifikasi jawaban tersebut.
Setelah wawancara.
11. Sampaikan Benang Merah
Sampaikahlah benang merah dari catatan yang sudah dibuat ketika wawancara. Lalu, mintalah orang yang diwawancara untuk mengoreksi jika ada yang salah.
12. Apresiasi
Sampaikan apresiasi atas waktu yang diberikan oleh narasumber ketika kamu mengakhiri sesi wawancara.
13. Dokumentasikan Narasumber
Jika diperlukan, kamu bisa mendokumentasikan narasumber dengan kamera. Tentu atas izin dari yang bersangkutan ya.
14. Hadiah
Kalau memang disiapkan hadiah, kenang-kenangan, atau kelengkapan administrasi, kamu bisa memberikannya pada di akhir.
Langkah-langkah wawancara ini diambil dari liwunfamily.com ya.
Susunan Laporan Hasil Wawancara
Setelah melakukan wawancara, biasanya kita akan membuat laporan hasil wawancara. Nah, dalam laporan ini, terdapat susunannya agar lebih mudah dibaca.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Wawancara
Latar belakang ini berisi tentang alasan wawancara dilakukan (deskripsi keadaan / suasana), kenapa kamu mengambil tema wawancara, dan alasan laporan wawancara dibuat.
B. Tujuan Wawancara
Isinya adalah poin-poin yang ingin dicapai ketika melakukan wawancara.
C. Topik Wawancara
Berisi topik atau bahasan wawancara.
D. Waktu dan Tempat Wawancara
Berisi informasi tempat dan waktu dilakukannya wawancara.
HASIL WAWANCARA
A. Narasumber
Berisi narasumber atau orang yang diwawancara.
B. Pewawancara
Berisi daftar pewawancara, mulai dari penanya, pencatat, dokumentasi, dan informasi lainnya.
C. Transkrip Hasil Wawancara
Berisi pertanyaan pewawancara dan jawaban dari narasumber dalam bentuk tertulis.
PENUTUP
A. Simpulan
Isinya adalah kesimpulan dari kegiatan wawancara dan transkrip wawancara yang ditulis dalam laporan hasil wawancara.
B. Saran
Berisi tentang saran yang pembuat tujukan kepada orang yang menjadi narasumber dalam wawancara.
Penutup
Itu dia langkah-langkah wawancara lengkap dengan pengertian, tujuan, jenis, etika ketika mewawancarai, dan susunan laporan hasil wawancara.
Semoga informasinya dapat bermanfaat ya. 🙂