Cara Membuat Gula Semut dari Nira Aren dan Gula Kelapa

Cara Membuat Gula Semut – Apakah kamu tahu apa itu gula semut? Gula semut itu bukan gula yang dikerubuti semut ya. Gula semut adalah gula yang terbuat dari gula kelapa ataupun nira dengan bentuk serbuk.

Kalau gula kelapa kamu tahu nggak? Gula kelapa itu kalau di Indonesia biasanya disebut dengan gula jawa atau gula merah. Salah satu pemanis alami yang terbuat dari nira pohon kelapa. Nira yang didapat kemudian dipanaskan sampai kandungan airnya berkurang dan menjadi kental.

Nira yang sudah mengental setelah lama dipanaskan selanjutnya akan dicetak menjadi gula kelapa block ataupun gula semut. Gula kelapa ini biasa digunakan untuk bahan pembuatan makanan agar memiliki citarasa karamel dan manis.

Mungkin buat kita, masih kurang begitu familiar dengan gula kelapa dalam bentuk serbuk atau disebut gula semut. Padahal kalau kita menggunakan gula semut, akan jauh lebih praktis dari pada menggunakan gula kelapa block atau cetak.

Proses pembuatan gula semut sendiri ternyata ada dua jenis, yaitu yang dibuat dari gula kelapa cetak dan langsung dari nira kelapa. Kamu penasaran bagaimana proses pembuatan gula semut? Yuk kita lihat cara membuat gula semut dari gula kelapa dan nira.

Cara Membuat Gula Semut dari Gula Kelapa

Gula Kelapa
manfaatgulasemut.blogspot.co.id

Jika kita ingin membuat gula semut yang memiliki kualitas yang bagus, maka dibutuhkan bahan baku dengan kualitas baik juga.

1. Pilih Gula Kelapa Berkualitas

Pertama, kita pilih terlebih dahulu gula kelapa cetak yang bagus. Tanda kalau gula kelapa cetak bagus itu kalau kena panas sedikit, gula kelapa akan mudah meleleh.

Tapi kalau yang kamu gunakan ternyata setelah terkena panas tetap keras, perlu hati-hati.

Mungkin saja ketika pembuatannya, produsen gula kelapa tersebut menggunakan obat kimia, dan tidak disarankan mengunakan gula tersebut untuk membuat gula semut. Karena, dengan bahan baku yang kurang baik, hasil gula semut akan kurang memuaskan juga.

2. Perajangan Gula Merah

Setelah mendapatkan gula kelapa cetak dengan kualitas yang baik, langkah selanjutnya adalah rajang gula merah yang digunakan.

Usahakan kamu merajangnya setipis mungkin, untuk hasil yang tipis, bisa menggunakan mesin perajang gula semut. Perajangan yang tipis ini dimaksudkan untuk memudahkan ketika proses pengeringan dan penghancuran gula semut nanti.

3. Gula Merah Rajang Dioven

Selanjutnya keringkan gula yang sudah dirajang tadi, bisa menggunakan oven agar lebih cepat kering. Lakukan pengovenan sampai kadar airnya kira-kira 5%.

4. Penepungan Agar Gula Lebih Halus

Jika gula sudah benar-benar kering, selanjutnya lakukan penepungan atau perajangan kembali sampai benar-benar halus.

5. Pengayakan Gula Semut

Untuk memisahkan gula semut yang masih berukuran besar, lakukan pengayakan setelah ditepungkan, agar nantinya gula semut yang didapatkan memiliki ukuran yang seragam.

Sangat mudah kan membuat gula semut dari gula kelapa cetak?

Hal yang harus kamu perhatikan ketika membuat gula semut dari gula kelapa cetak adalah kualitas dari gula kelapa cetaknya.

Cara Membuat Gula Semut dari Nira Kelapa

Gula semut jadi
gulasemut-tambakmulyo.blogspot.co.id

Sebelum membuat gula semut dari nira, tentu kita membutuhkan nira terlebih dahulu. Nira merupakan hasil dari penyadapan tandan bunga jantan, ingat bunga aren ya. Jika kamu menyadap dari tandan bunga betina, hasil nira yang diperoleh bisa jadi tdak memuaskan, entah itu dari banyaknya ataupun kualitasnya.

1. Penyadapan Nira Aren

Menyadap nira aren
banyumasmembaca.wordpress.com

Tandan atau tongkol bunga jantan dapat kita sadap selama 3-4 bulan, sampai tongkolnya habis atau menjadi kering. Selama penyadapan pada periode tersebut, awalnya kita akan memperoleh nira yang sedikit, tapi jumlahnya akan meningkat sampai pertengahan masa sadap.

Setelah sampai puncak atau pertengahan masa sadap, jumlah nira yang akan kita dapatkan menjadi sedikit lagi seperti awal pertama menyadap.

Pohon aren yang subur juga sangat berpengaruh pada hasil penyadapan. Jika pohonnya subur, dalam satu pohon dapat menghasilkan beberapa tongkol bunga jantan dan betina dalam satu waktu. Pohon yang seperti ini akan lebih menguntungkan karena kita bisa menyadap beberapa tongkol bunga jantan dalam sehari.

Selama penyadapan, kita bisa memperoleh 4-5 liter nira dari satu tongkol bunga, penyadapan dilakukan sebanyak dua kali. Hal ini tergantung juga dengan kesuburan pohon aren yang disadap.

Nah, untuk dapat membedakan mana bunga jantan dan betina, kita bisa melihat dari panjangnya. Bunga jantan memiliki panjang sekitar 50 cm, sedangkan bunga betina lebih panjang lagi, yaitu sekitar 175 cm.

2. Persiapan Penyadapan Nira Aren

Sebelum menyadap nira, ada beberapa hal yang penting untuk kita lakukan agar nira yang diperoleh hasilnya cukup banyak dan waktu menyadapnya cukup lama. Persiapan yang harus dilakukan terdiri dari pembersihan tandan dan bunga, serta memukul-mukul tandan

Pembersihan tandan aren dilakukan ketika bunga jantan kulitnya belum pecah. Caranya adalah dengan membersihkan ijuk yang ada di sekitar tandan, sekaligus kita menghilangkan dua pelepah daun yang ada di atas dan bawah tandan bunga. Pembersihan tandan ini dimaksudkan untuk mempermudah saat proses penyadapan.

Setelah sekitar tandan bersih, langkah selanjutnya adalah tandan diayun-ayunkan dan dipukul-pukul agar nira bisa keluar dengan lancar melalui pembuluh kapiler.

Pemukulan dilakukan memakai kayu dengan tenaga yang tidak terlalu kuat, atau pukulan yang ringan, dan pastikan tandannya tidak sampai terluka. Pemukulan ini dilakukan berulang kali selama tiga minggu dengan selang waktu dua hari.

Jika sudah dilakukan pemukulan, untuk melihat apakah bunga jantan sudah menghasilkan nira atau belum, kita bisa melukai atau menoreh tandan tersebut. Kalau ditoreh dan tandan belum mengeluarkan cairan, maka perlu diayun-ayun dan dipukul-pukul lagi.

Tetapi, kalau tandan yang kita lukai sudah mengeluarkan cairan, itu tandanya sudah siap untuk disadap. Kita tinggal memotong saja tandan tepat pada torehan yang dibuat menggunakan sabit atau parang yang tajam.

Selanjutnya, letakkan wadah dari bambu yang dibuat khusus untuk menampung nira tepat di bawah tandan yang sudah dipotong tadi. Atau, bisa juga ujung tandan yang sudah dipotong, dimasukkan sedikit ke dalam mulut bambu.

Setelah itu, ikat bambu menggunakan batang pohon aren atau pangkal tandan agar tidak mudah bergeser dan kuat berada di tempatnya.

3.Perhatikan Waktu Penyadapan

Penyadapan biasanya dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi dan juga sore hari. Jika kita menyadap saat sore hari, maka nira yang diperoleh akan diambil pada pagi hari berikutnya. Jika menyadapnya sejak pagi, maka nira yang ditampung diambil saat sore hari.

Setiap kita mengambil nira yang sudah ditampung dalam bambu, tandan yang merupakan tempat keluarnya nira harus diiris tipis. Gunanya perlakuan tersebut adalah agar saluran atau pembuluh kapiler pada tandan menjadi terbuka, sehingga nira akan keluar dengan lancar.

Penyadapan tandan bunga jantan biasanya dapat dilakukan selama 3-4 bulan sampai tandannya habis atau mengering.

Untuk wadah penampung nira, sebaiknya gunakan bumbung yang terbuat dari bambu petung atau bambu ori. Hal ini karena ukuran bambu tersebut lebih besar, sehingga dapat menampung nira yang banyak.

4. Pemanasan Nira Aren

Memasak nira aren untuk dijadikan gula semut
tepussomorejo.blogspot.co.id

Karena nira mudah sekali terfermentasi, maka kita harus segera mengolahnya setelah mengambilnya dari pohon. Nira harus segera diolah maksimal 90 menit setelah dikeluarkan dari bumbun.

Nira dimasukkan ke dalam wadah berupa wajan besar untuk segera dipanaskan atau direbus, tapi saat proses dimasukkan ke dalam wajan, sekalian dilakukan penyaringan, agar kotoran tidak ikut saat dipanaskan.

Pemanasan nira dilakukan selama 1-3 jam, lama waktu ini tergantung dari banyaknya nira yang dipanaskan. Saat proses pemanasan, nira diaduk terus sampai mendidih.

Jika muncul buih saat pemanasan, maka buih di permukaan tersebut harus dibuang agar hasil gula aren memiliki warna yang tidak terlalu gelap, lebih kering, dan tahan lama.

Setelah nira menjadi pekat dan mengental, kemudian api dikecilkan, setelah 10 menit, wajan diangkat dari tungku api dan nira pekat diaduk secara perlahan sampai terjadi pengkristalan.

5. Pengadukan Nira Kental

Setelah nira kental mengkristal, lakukan pengadukan dengan lebih cepat sampai terbentuk serbuk yang kasar. Serbuk kasar inilah yang disebut sebagai gula semut setengah jadi, karena biasanya kadar airnya masih di atas 5%.

6. Penggilingan Gula Semut Setengah Jadi

Gula semut setengah jadi kemudian digiling menggunakan mesin penggiling untuk mengecilkan ukuran serbuknya dan menghilangkan gumpalan gula.

7. Pengayakan Gula Semut

Setelah penggilingan, lalu gula semut diayak sesuai dengan ukuran yang kita kehendaki.

Biasanya, pengayakan dilakukan menggunakan ayakan dengan ukuran 10 mesh, 12 mesh, atau untuk hasil yang lebih halus digunakan ukuran 20 mesh dengan kadar air kurang dari 3%.

Agar diperoleh tiga tingkat kehalusan tersebut, gula semut yang sudah digiling diayak menggunakan ayakan dari ukuran yang paling besar terlebih dahulu, yaitu 10 mesh. Setelah itu baru gula semut yang lolos ayakan 10 mesh, diayak kembali menggunakan ayakan 15 mesh, dan kemudian 20 mesh,

Gula semut yang tidak lolos ayakan 10 mesh disebut dengan gula reject. Gula semut yang di-reject tersebut kemudian dimasak kembali sampai meleleh dan dicetak menjadi gula merah.

Penutup

Sepertinya mudah ya cara membuat gula semut ini? Tapi, mungkin prakteknya tidak semudah yang kita bayangkan, hehehe.

Gula semut ini bisa dibilang sebagai gula organik karena hanya melalui proses pemanasan saja, tanpa menggunakan bahan kimia. Selain gula semut, ada juga gula stevia yang memiliki tingkat kemanisan yang sangat tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.