Khusus untuk moda transportasi yang satu ini, ada banyak hal menarik yang bisa kita simak. Salah satunya adalah tentang tiket kereta api yang sekarang lebih kita kenal dalam format e-tiket yang nantinya di-scan di stasiun untuk mendapatkan boarding pass.
Cara mendapatkannya yang mudah sekali tentu membuat banyak orang menjatuhkan pilihannya untuk bepergian dengan naik kereta api. Kamu pernah membayangkan nggak, kira-kira seperti apa sih tiket kereta api jaman dulu dan cara mendapatkannya?
Ternyata sampai tahun 2009 tiket kereta api di Indonesia masih menggunakan model tiket Edmondson dengan ukuran sekitar 6 cm x 3 cm. Tiket model ini diperkenalkan pada tahun 1940-an di Inggris. Tiket dijual di stasiun-stasiun, hanya perlu menyebutkan kota tujuan dan tiket akan kamu terima dengan warna sesuai kelas yang tersedia.
Setelah pemakaian tiket Edmondson ini diberhentikan penggunaannya pada Oktober 2009, PT KAI mengeluarkan tiket model baru dengan kertas yang lebih tipis berukuran 20 cm x 7 cm. Awalnya hanya dengan background gambar lokomotif dan dilengkapi dengan info keberangkatan dan jam tiba di stasiun tujuan.
Hingga akhirnya tiket model ini sudah dilengkapi dengan nama penumpang, nama kereta, nomor gerbong, dan nomor tempat duduk.
Tiket ini bisa kita beli langsung di stasiun, karena memang hanya dijual di sana. Tiket berdiri juga masih diperjual-belikan, jadi kalau kamu pernah merasakan berdesak-desakan di kereta ekonomi, atau pernah lihat foto sampai ada yang tiduran di jalan dalam gerbong bahkan di bawah kursi, mereka sudah pakai tiket kereta model tersebut.
Kemudian pada tahun 2012, tiket kereta api kembali mengalami perubahan dengan memperkenalkan QR code untuk verifikasi tiket dan ada tambahan nomor identitas penumpang dalam tiket (KTP/SIM/Paspor).
Jadi setiap penumpang diharuskan untuk menunjukkan kartu identitas yang sesuai dengan yang dicantumkan dalam tiket kereta yang kita pegang. Seterusnya PT KAI mulai mengembangkan penjualan tiket kereta api melalui website dan partner resmi seperti minimarket dan kantor pos. Jadi kita bebas memilih untuk membeli online atau langsung di stasiun.
Akhirnya pada tahun 2016 tiket baru kembali diperkenalkan oleh PT KAI, dibuat dalam ukuran yang lebih kecil dari sebelumnya dengan kertas tipis dan berwarna oranye. Dikenal dengan boarding pass, penumpang yang membeli tiket dari partner PT KAI akan mencetak tiket secara mandiri untuk mendapatkannya.
Membelinya juga bisa melalui banyak media seperti website dan aplikasi penjualan tiket online, diantaranya ada KAI Acces, Traveloka, Tiket, Pegipegi dan masih banyak lagi.
Bila kamu sudah terbiasa dengan membeli tiket kereta api melalui aplikasi di smartphone, kamu harus tahu nih cara pintar baru dan paling mudah untuk mendapatkan tiket kereta api.
Ada terobosan paling baru, namanya Train Seat Alert yang hanya ada di aplikasi Traveloka yang merupakan agen tiket terbaik kereta api di Indonesia. Sebuah fitur yang membantu kamu untuk mendapatkan tiket kereta api jurusan apapun dengan mudah.
Sudah pernah merasakan ingin memesan tiket tapi kehabisan, padahal waktu keberangkatannya masih 1 minggu lagi? Dengan Train Seat Alert kamu bisa mengatasi hal ini, karena fitur ini akan memberikan notifikasi saat tiket kereta kembali tersedia pada kereta yang tiketnya sudah habis terjual.
Jadi, kalau ada yang membatalkan tiketnya, kamu bisa jadi orang pertama yang mengetahui tiket kembali dijual. Sangat membantu bila kamu hanya punya waktu untuk berangkat di tanggal tersebut bukan?
Tak cuma itu, Train Seat Alert juga bisa menjadi pengingat saat tiket kereta mulai dijual. Kamu hanya perlu untuk menetapkan tanggal keberangkatan dan notifikasi akan masuk ke smartphone kamu saat tiket sudah mulai dijual.
Train Seat Alert ini akan melakukan mengecek ketersediaan kursi dan memberikan notifikasi saat kursi yang kamu inginkan tersedia. Jadi, kamu bisa tenang walaupun bekerja sebelum mendapatkan tiket kereta untuk liburan yang diinginkan.
