Cara Menanam Bawang Merah Saat Kemarau dan Penghujan

Salah satu bumbu dapur yang tidak boleh absen dari setiap masakan adalah bawang merah. Harganya di pasaran cukup tinggi sebenarnya, tapi ketika panen raya, harganya menjadi turun bahkan anjlok.

Jadi, untuk mengakalinya tentu kita bisa belajar cara menanam bawang merah ketika bukan musimnya. Atau, bahasa lainnya itu menanam di luar musim.

Buat kamu yang penasaran, langsung saja simak artikel berbagai macam cara budidaya bawang merah di bawah ini.

Panduan Budidaya Bawang Merah yang Baik dan Benar

Agar hasil produksi melimpah, ikutilah beberapa tahapan berikut ini.

1. Memilih Benih

Cara menanam bawang merah yang benar
medium.com

Untuk menghasilkan bawang merah berkualitas, tentu harus dari benih yang baik juga. Ada banyak jenis varietas yang bisa kamu pilih. Mulai dari yang lokal sampai impor pun ada. Benihnya pun bisa yang dari biji ataupun sudah berbentuk umbi. Tapi, kenyakan sih memilih umbi sebagai benihnya.

Jika kamu memilih benih dari umbi, sebaiknya pilih yang sudah tua, kira-kira lebih dari 80 hari untuk dataran rendah dan 100 hari di dataran tinggi.

Benih bawang merah yang baik itu paling tidak sudah disimpan selama 2-3 bulan. Ukuran benihnya antara 1,5-2 cm dan memiliki bentuk yang bagus, berwarna merah tua mengkilap, dan tidak cacat.

Lalu berapa benih yang dibutuhkan untuk ditanam?

Kebutuhan benih ini tergantung dari varietas dan ukuran bawang merah, serta jarak tanam. Kalau kamu menggunakan jarak tanam 20×20 dengan bobot benih umbi 5 gram, maka dibutuhkan sekitar 1,4 ton per hektar.

Jika bobot benihnya sama tapi jarak tanam misalnya 15×15, maka benih yang dibutuhkan 2,4 ton per hektar. Tapi, kalau benih yang digunakan lebih kecil, tentu saja kebutuhan bibit per hektar juga akan lebih sedikit.

2. Mengolah Tanah

Pengolahan tanah untuk budidaya bawang merah
tanamanbawangmerah.blogspot.com

Sebelum menanam, tanah harus diolah terlebih dahulu, caranya adalah dengan membuat bedengan yang lebarnya 1-1,2 meter. Tinggi bedengan antara 20-30 cm dan panjangnya tergantung dari kebun yang digunakan.

Buat jarak antar bedengan 50 cm, jarak tersebut juga digali sedalam 50 cm untuk dijadikan parit. Lalu cangkul bedengan dengan kedalam 20 cm dan gemburkan tanahnya. Usahakan permukaan bedengan tidak melengkung, jadi bagian atas harus rata.

Ukur tingkat keasaman tanah, jika pH-nya kurang dari 5,6 tambahkan kapur atau dolomit sebanyak 1-1,5 ton per hektar. Penambahan kapur ini sebaiknya dilakukan 2 pekan sebelum mulai tanam.

Untuk pupuk dasar, kamu bisa menggunakan pupuk kompos atau pupuk kandang, gunakan sekitar 12-20 karung per hektar. Pupuk kandang atau kompos ditaburkan di atas bedengan lalu dicampur dengan tanahnya sampai merata.

Atau bisa juga menggunakan tambahan ZA (100 kg/ hektar), urea (47 kg/ hektar), KCL (56 kg/ hektar), dan SP-36 (311 kg/ hektar). Campurkan pupuk buatan tersebut sebelum diaplikasikan ke lahan. Biarkan bedengan selama 1 pekan sebelum akhirnya ditanami.

3. Menanam Benih

Setelah tanah siap, sekarang saatnya menanam benis bawang merahnya.

Siapkan terlebih dulu benih atau umbi bawang merah yang sudah siap ditanam.

Kalau umur umbi kurang dari 2 bulan, perlu dilakukan pemogesan terlebih dulu. Kamu tau pemogesan nggak? Pemogesan adalah pemotongan ujung umbi sekitar 0,5 cm. Fungsi dari pemogesan adalah untuk memecah masa dorman yang agar tanaman tumbuh dengan lebih cepat.

Berikutnya, atur jarak tanam, ikuti aturan berikut.

  • Musim kemarau, jarak antar benih 15×15 cm.
  • Musim hujan, jarak antar benih 20×20 cm.

Cara menanam benihnya adalah dengan membenamkan seluruh bagian umbi ke dalam tanah yang sudah disiapkan.

4. Perawatan Bawang Merah

Sekarang saatnya kita merawat tanaman bawang agar tumbuh dengan baik.

Perawatan pertama yang akan dilakukan adalah dengan melakukan penyiraman. Penyiraman ini dilakukan dua kali, pagi dan sore hari. Tahapan ini dilakukan sampai umur tanaman 10 hari.

Setelah 10 hari, kamu bisa mengurangi frekuensi penyiramannya menjadi satu kali dalam sehari.

Perawatan kedua adalah pemupukan, dilakukan setelah umur tanaman bawang merah 2 minggu.

Pupuk yang biasaya digunakan adalah campuran ZA, urea, dan KCl. Komposisinya, ZA 200 kg, urea 93 kg, dan KCl 112 kg untuk setiap 1 hektar lahan.

Pemupukan susulan selanjutnya diberikan saat umur tanaman bawang 5 minggu. Komposisi campuran pupuk sebagai berikut, ZA 100 kg, urea, 47 kg, dan KCl 56 kg untuk setiap 1 hektar lahan.

Cara memberikan pupuk ini cukup mudah, kita tinggal membuat garitan di samping tanaman.

Perawatan ketiga adalah penyiangan, biasanya dilakukan sebanyak dua kali dalam satu musim tanam.

Penyiangan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk. Hal ini dimaksudkan untuk penghematan biaya.

Tapi, kalau pertumbuhan gulma sudah dalam tahap mengkhawatirkan, segera lakukan penyiangan. Kita nggak usah nunggu sampai saat pemberian pupuk susulan.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit.

Penyakit saat budidaya bawang merah
medium.com

Hama dan penyakit yang sering kali menyerang tanaman bawang merah adalah hama ulat dan penyakit layu.

Hama ulat yang biasanya menyerang adalah Spodoptera sp., menyerang bagian daun. Kamu bisa mengamati dengan melihat gejala bercak putih pada daun. Kalau daunnya terpotong, akan terlihat mirip gigitan ulat.

Untuk memberantas serangan hama ini, bisa dilakukan dengan cara manual, yaitu mengambil ulat dan telur lalu dimusnahkan.

Atau, kamu juga bisa menggunakan feromon perangkap, gunakanlah sebanyak 40 buah per hektar. Jika serangan ulatnya menggila dan kerusakan lebih dari 5% per rumpun daun, kamu bisa menyemprotkan insektisida berbahan aktif klorfirifos.

Penyakit layu biasanya disebabkan oleh cendawan (fusarium). Jika tanaman kamu terkena penyakit ini, maka akan muncul gejala daun menjadi kuning dan bentuknya terpilin. Bagian pangkal batang tanaman juga akan jadi busuk.

Untuk menangani penyakit ini, kamu bisa mencabut tanaman yang sudah terlanjur mati lalu membakarnya. Setelah itu lakukan penyemprotan menggunakan fungisida.

6. Pemanenan Bawang Merang

Sudah bekerja keras merawat tanaman bawang, sekarang saatnya panen.

Bawang merah yang siap panen memiliki ciri-ciri 60-70% daunnya mulai rebah. Atau, kamu juga bisa melakukan pemeriksaan umbi secara acak.

Kalau kamu akan menggunakan bawang merah sebagai benih, maka pemanenan baru bisa dilakukan saat tingkat kerebahan daunnya lebih dari 90%.

Bawang merang biasanya sudah bisa dipanen setelah umurnya 55-70 hari dari awal tanam.

Produktivitas dari budidaya bawang merah tentu saja bervariasi, tergantung dari kondisi lahan, varietas, iklim, dan cuaca. Kalau di Indonesia, produktivitas bawang merah sekitar 3-12 ton per hektar.

Agar bawang merah lebih awet, bumbu dapur yang satu ini harus dikeringkan terlebih dahulu. Penjemuran biasanya dilakukan selama 7-14 hari. Selama penjemuran, dilakukan juga pembalikan sekali saja tiap 2-3 hari.

Bawang merah yang sudah dikeringkan akan memiliki kadar air 85% dan sudah siap dijual.

Setelah menguasai cara menanam bawang merah, cobain juga budidaya cabe ya. Atau kamu mau produksi jamur tiram atau tanam jagung aja?

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Budidaya Bawang Merah

Setelah mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan, berikut ini ada beberapa hal yang wajib diperhatikan.

Musim

Sebenarnya, bawang merah ini paling cocok ditanam saat musim panas. Hal ini karena tanaman bawang merah butuh sinar matahari lebih dari 12 jam sehari.

Ketinggian

Ketinggian daerah budidaya juga perlu diperhatikan. Kalau kamu mau budidaya bawang merah, sebaiknya dilakukan di daerah dengan ketinggian antara 0-900 meter di atas permukaan laut.

Suhu

Suhu lingkungan juga ternyata berpengaruh pada hasil bawang merah lho. Sebaiknya, suhu di tempat kamu menanam bawang merah sekitar 25-35 derajat celsius.

pH

Tingkat keasaman dari tanah untuk menanam bawang merah juga wajib dicek ya. Tanaman bawang merah akan hidup dengan baik di tanah yang pH-nya antara 5,6-7.

Budidaya Bawang Merah di Luar Musim

Setelah mengetahui cara menanam bawang merah di atas, tentu kamu penasaran juga kan bagaimana budidaya di luar musim?

Nah, menanam di luar musim atau di musim penghujan ini lebih banyak kendalanya. Mulai dari lebih tingginya serangan penyakit, drainase yang buruk, ataupun hama.

Karena itulah, kita perlu belajar juga teknik budidaya yang tepat agar hasil panen lebih baik.

Pahami Varietas

Sebelum menanam di luar musim, sebaiknya kita pelajari dulu varietas bawang merah apa yang mampu bertahan di musim hujan.

Kamu tenang aja, nggak perlu pergi jauh-jauh kok buat tau varietasnya, kita jabarin di sini aja ya. Balai Penelitian Tanaman Sayuran atau dikenal dengan BALITSA, sekarang sudah menghasilkan empat varietas bawang merah yang tahan terhapat air.

1. Pikatan

Varietas pertama adalah Pikatan, normalnya, verietas ini dapat dipanen saat berumur 55 hari. Ketika panen, potensi bawang merah yang dihasilkan sekitar 6,2-23,31 ton/hektar. Jenis bawang merah ini juga memiliki keunggulan yaitu bisa disimpan sampai 6 bulan.

2. Pancasona

Varietas Pancasona umur panen normalnya adalah 57 hari. Hasil yang bisa didapatkan diperkirakan antara 6,9-23,70 ton/hektar. Umur simpan bawang merahnya antara 3-4 bulan.

3. Trisula

Varietas Trisula memiliki umur panen 55 hari dengan potensi bawang merah yang dihasilkan sebanyak 6,5-23,21 ton/hektar. Bawang merah yang dipanen tahan disimpan 3-4 bulan.

4. Mentes

Varietas terakhir adalah Mentes, memiliki umur panen normal 58 hari. Potensi bawang merah yang dihasilkan sebanyak 7,1-27,58 ton/hektar. Bawang merah varietas Mentes ini bisa tahan disimpan selama 3-4 bulan.

Pengolahan Lahan

Tanah yang cocok digunakan untuk menanam bawang merah adalah jenis alluvial, andisol, atau latosol cokelat. Tapi, kamu juga bisa memakai jenis tanah lain yang mudah membuang kelebihan air.

Kamu harus menghindari jenis tanah yang sangat liat, misalnya seperti grumosol atau podsolik merah kuning. Menggunakan tanah yang sangat liat akan membuat drainase tidak berjalan dengan baik.

Setelah jenis tanah yang dibutuhkan sudah siap, kamu bisa melakukan pengolahan tanah seperti saat mengolah tanah untuk menanam bawang merah di musim kemarau.

Langkah selanjutnya, kamu bisa mengikuti cara menanam bawang merah seperti saat musim kemarau. Bedanya cuma penyiraman tanamannya saja. Kalau sudah hujan, kamu tidak perlu lagi menyiram tanaman bawangnya.

Setelah bawang merah mencapai umurnya, kamu sudah bisa memanennya deh.

Gimana? Tertarik buat menanam bawang merah?

Sebenarnya cara menanam bawang merah ini ada yang lainnya juga lho. Kamu bisa menanam menggunakan pot, polybag, dengan metode hidroponik, ataupun vertikultur. Semua cara menanam bawang merah itu bisa dilakukan di rumah, nggak perlu lahan yang besar seperti sawah.

Tapi, tentu saja bercocok tanam di rumah bukan buat cari keuntungan layaknya petani bawang merah ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.