Cara Membuat Garam

Cara membuat garam itu sebenarnya mudah dilakukan. Bahkan, mungkin dulu di sekolah, kamu pernah praktek bikin garam menggunakan air laut. Iya nggak? Kalau tidak, kayaknya kamu bisa praktek sendiri di rumah deh.

Paling mudah membuat garam itu adalah dengan menjemur air laut sampai kering. Ketika air sudah mulai menyusut, maka kristal garam jadi terlihat.

Tapi, tentu proses pembuatan garam itu nggak sesimple dan semudah itu. Butuh hal lain yang harus diperhatikan untuk mendapatkan garam seperti yang kita konsumsi setiap hari.

Nah, untuk itulah kita akan belajar cara membuat garam. Simak artikel ini sampai habis ya, biar makin banyak informasi yang didapat.

Jenis Garam

Sebelum belajar bikin garam, kita harus tahu dulu jenis-jenis garam. Kamu tahu nggak ada berapa jenis garam itu? Sebenarnya ada banyak sih, tapi saya sebutkan lima saja yang cukup populer di Indonesia ya.

Garam Meja – Garam jenis ini yang biasanya digunakan buat masak. Garam meja ini sudah melalui banyak proses dan penambahan yodium.

Garam Laut – Garam laut merupakan garam yang dibuat dengan cara menguapkan air laut. Sebenarnya jenis garam ini nggak jauh beda sama garam meja. Bedanya, garam ini nggak ditambahi sama yodium, dan garam jenis ini bisa saja tercemar logam berat.

Garam Himalaya – Nah, garam jenis ini nih yang lagi ngetren sekarang. Merupakan garam yang berasal dari tambang garam terbesar di dunia, Khewra Salt Mine yang ada di Pakistan.

Garam Kosher – Garam jenis ini teksturnya lebih kasar, bentuknya seperti kristal tak beraturan.

Garam Celtic – Garam ini warnanya keabu-abuan, jadi sering juga disebut grey salt.

Dari beberapa jenis garam di atas, mungkin kita akan membahas cara pembuatan garam laut sama garam meja aja ya.

Faktor yang Mempengaruhi Pembuatan Garam

Sebelum masuk ke cara pembuatan garam, kita harus tahu juga faktor apa yang mempengaruhi proses pembuatan garam.

Air Laut

Kualitas air laut ini sangat berpengaruh dalam pembuatan garam. Karena hal itulah, walaupun bentang pantai di Indonesia luas, nggak semuanya bisa jadi ladang garam.

Kita harus memperhatikan tingkat keasaman air laut. Jadi, kalau sebuah tempat itu dekat dengan hilir sungai, kemungkinan besar air laut sudah tercampur dengan air tawar. Tentu hal tersebut nggak bagus untuk pembuatan garam.

Cuaca

Keadaan cuaca juga mempengaruhi proses pembuatan garam lho. Berikut ini beberapa pengaruh cuaca yang dapat terjadi.

Keadaan berangin, jika angin yang bertiup semakin kencang, air laut yang ada di ladang garam jadi lebih cepat menguap. Tentu hal ini juga dipengaruhi oleh suhu udara di daerah tersebut.

Kalau cuaca panas dan angin beritup kencang, air jadi lebih cepat menguap. Tapi, kalau kondisinya dingin, tentu hasilnya nggak secepat ketika suhu udara panas.

Intensitas hujan, hal ini juga sangat mempengaruhi dalam pembuatan garam. Penguapan air laut jadi terganggu, apalagi ketika intensitas atau curah hujan tinggi. Produktivitas membuat garam pasti akan terganggu.

Kemarau, musim kemarau yang panjang akan berpengaruh dalam membuat garam. Seperti yang disebutkan di faktor pertama tadi. Jika suhu udara panas, maka penguapan air laut akan lebih cepat terjadi.

Tanah

Tempat yang digunakan untuk menguapkan air laut juga berpengaruh lho. Daya serap tanah terhadap air ini akan mempengarhui cara membuat garam. Apalagi kalau kamu menggunakan cara tradisional.

Kecepatan air merembes ke dalam tanah akan mempengarhui jumlah garam yang dihasilkan. Kalau kecepatan perembesan air ke dalam tanah cepat, maka garam yang dihasilkan tidak akan banyak. Pun begitu sebaliknya.

Kondisi Air

Proses kristalisasi garam dapat terjadi jika konsentrasi air garam antara 25-29°Be. Kalau konsentrasi air ada di bawah 25°Be, maka kalsium sulfat yang banyak mengendap. Tapi, jika konsentrasi air tua lebih dari 29°Be, magnesium yang lebih banyak mengendap.

Cukup membingungkan ya yang kondisi air ini?

Yaudah, nggak usah dipikir terlalu dalam. Sekarang langsung aja kita belajar cara membuat garam.

Pembuatan Garam Secara Tradisional

cara membuat garam tradisional
kabaredemak.com

Pertama, kita akan pelajari dulu nih cara membuat garam tradisional. Cara ini bisa dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana.

Tapi, kamu butuh lahan yang cukup luas ya. Soalnya, kita akan melakukan proses penguapan dengan menghamparkan air ke atas lahan.

1. Menampung Air Laut

Sebelum diolah jadi garam, air laut harus ditampung ke dalam kolam penyimpanan terlebih dahulu. Kolam penyimpanan ini biasanya disebut dengan banker.

Proses pengambilan air laut biasanya dilakukan dengan menggunakan pompa. Hal ini dimaksudkan agar prosesnya lebih cepat. Tapi, kalau tidak ada pompa, tentu manual dengan mengambil air dari laut dan menuangkannya ke banker.

Banker ini sebaiknya tertutup dan memiliki atap. Tujuannya adalah agar tidak menguap terkena sinar matahari.

2. Penuaan Air Laut

Proses selanjutnya adalah membaut air laut menjadi tua. Jadi, air laut yang sudah ditampung dipindahkan ke petakan penuaan air.

Penuaan air laut ini dilakukan sampai kotoran-kotoran yang sebelumnya ada di air laut mengendap ke dasar petakan. Sehingga, hasilnya air laut menjadi bersih dan bebas kotoran.

Kotoran yang ada di air laut, kalau dibiarkan tentu akan mempengaruhi kualitas garam yang dihasilkan. Jadi, sebelum lanjut ke proses berikutnya, pastikan dulu air laut sudah bersih.

Setelah air laut jadi tua dan bersih, pindahkan ke tempat penyimpanan air tua. Tempat yang digunakan untuk menyimpan air tua ini adalah banker khusus yang sudah disiapkan. Penyimpanan air tua ini maksudnya menunggu sampai waktunya dikristalisasi saja.

3. Penjemuran Air Laut Tua

Proses selanjutnya adalah menyalurkan air laut tua ke petak kristalisasi. Tahapan ini dialkukan dengan menjemur air laut tua selama kurang lebih 2 hari di bawah sinar matahari.

Penjemuran dilakukan sampai air berubah menjadi kristal-kristal garam. Kalau kristal garam sudah terbentuk, itu artinya garam siap untuk dipanen dan dilakukan pemadatan garam.

4. Panen Garam

Pemanenan garam dilakukan dengan cara mengumpulkan kristal-kristal garam yang sudah terbentuk. Biasanya, garam akan dikumpulkan ke dalam wadah khusus untuk selanjutnya dilakukan proses pemadatan.

5. Pemadatan Garam

Setelah garam terkumpul, kemudian dipindahkan ke dalam wadah khusus yang dilapisi saringan. Tujuannya adalah untuk membuat garam jadi lebih kering dan bebas dari sisa air laut dari proses sebelumnya.

Cara Membuat Garam Beryodium

Garam iodium atau yodium adalah garam yang kandugan NaCl-nya minimal 94,7%, air laut maksimal 5%, dan kalium iodat (KIO3) sekitar 30-80 ppm dan senyawa lainnya.

Sebenarnya, membuat garam beryodium ini cukup mudah, hanya menambahkan iodium (KIO3) saja. Tapi, tentu nggak cuma dituangin iodium doang ya, ada prosesnya tersendiri.

Oia, ditambahkannya iodium ke dalam garam ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan yodium. Soalnya, kalau manusia kekurangan yodium, bisa terjadi pembesaran kelenjar tiroid. Atau, kita menyebutnya penyakit gondok.

Nah, proses membuat garam beryodium ini harus dilakukan dengan kontinyu. Tujuannya, biar zat iodium yang ditambahkan ke garam bisa tercampur dengan baik. Maka dari itu, butuh peralatan mesin untuk mengerjakannya.

Alat

Berikut ini beberapa peralatan yang dibutuhkan ketika kamu mau membuat garam beryodium.

  • Belt conveyor
  • Screw conveyor
  • Sprayer yang memiliki tekanan tinggi
  • Molen
  • Mesin pengering putar

Langkah Membuat Garam Beryodium

  • Pertama, timbang dahulu garam yang akan ditambahkan iodin.
  • Masukkan garam ke bak pengaduk dan ratakan permukaannya dengan ketebalan 5 cm.
  • Tuangkan larutan KIO3 ke dalam sprayer yang sudah dipersiapkan sesuai dengan formula yang sudah ditentukan.
  • Semprotkan 1/3 bagian yang dibutuhkan, lalu aduk sampai tercampur rata.

Setelah itu, lakukan uji hasil menggunakan iodine test. Kalau sudah memenuhi syarat, lakukan lagi pengadukan sampai dengan kualitas atau mutunya terpenuhi.

Formula Garam Beryodium

Berikut ini adalah kebutuhan garan, KIO3, dan air pelarut yang dibutuhkan untuk menghasilkan garam beryodium dengan 40-50 ppm iodin.

Garam25 ton20 ton
KIO31 kg1kg
Air pelarut KIO325 liter20 liter

Penutup

Demikian cara membaut garam secara tradisional dan beryodium menggunakan air laut ya. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan kamu tentang dunia per-garam-an, hehehe.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.