Berproses Menjadi Lebih Baik

“Huft, capek ah gini terus. Udah usaha mati-matian, tapi hasilnya gak seberapa.”

Pernah tidak kita mendengar keluhan seperti itu? Atau mungkin kita sendiri sering mengeluh karena apa yang kita usahakan, hasilnya tidak sesuai harapan? Ya, sebenernya manusiawi sih itu, sesekali aja mah gak apa-apa. Tapi ya jangan sedikit-sedikit kita mengeluh, malah beban yang tadinya cuma satu, gara-gara ngeluh jadi tambah deh masalahnya.

Cobaan kan merupakan salah satu bagian dari kita berproses atau berusaha. Kalau usaha udah maksimal, prosesnya udah panjang dan berlibet gak karuan. Selanjutnya ya tinggal pasrah aja, tawakal sama Allah.

Walaupun hidup penuh dengan cobaan, kita harus tetap menghadapinya. Jangan malah menghindar kalau ada masalah. Masalah itu gak akan selesai kalau kita lari darinya. Justru masalah itu akan terus bertumpuk sampai kita gak bisa lagi menyelesaikannya jika kita hanya menghindarinya.

Tumpukan Puzzle merupakan masalah
Masalah ada untuk dihadapi, bukan dihindari

Kenapa Sih Masalah Jangan Dihindari?

Masalah jangan dihindari karena dia akan selalu mengikuti kita. Gak mungkin masalah itu selesai begitu saja karena kita menghindar. Hidup pasti ada masalah, dan setiap masalah pasti ada penyelesaiannya

Jadi hadapi aja setiap masalah yang ada. Jangan cuma ngeluh, murung, sedih, tapi gak bergerak, gak beraksi.

Pengen Hidup Tanpa Masalah?

Kalau ditanya seperti itu pasti semua bilang pengen. Tapi itu juga gak bakalan bisa, karena kita hidup itu pati penuh dengan ujian, yap masalah tuh. Allah sendiri yang bilang, coba lihat surat Al Bawarah ayat 155. Di ayat itu Allah menerangkan bahwa kita pasti akan diuji, diuji dengan apa? Dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.

Nah, kita hidup emang buat diuji, tergantung kita bisa melewatinya enggak tuh. Diakhir ayat 155 tadi ada berita gembira untuk orang yang sabar. Siapa lagi tuh orang yang sabar? Diayat 156, orang yang sabar itu yang jika ditimpa musibah mengucapkan “innalillahi wa innaa ilaihi rooji’un”.

Jadi kuncinya ya sabar jika ada cobaan. Hidup gak akan bebas dari cobaan, dari masalah. Kalau pengen bebas dari masalah, jadilah orang gila. Orang gila itu gak bakal dimintai pertanggungjawaban. Ada yang bilang, kalo mau gak punya masalah ya mati aja. Eee, siapa bilang kalo kita mati itu gak ada masalah? Lha nanti kita waktu baru masuk alam kubur aja udah dihadang masalah besar tuh. Ada dua malaikat yang siap menanyai kita, sedangkan kita udah gak berdaya lagi.

Cobaan, masalah, ujian, itu merupakan cara agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Ibaratnya kalau kita ikut ujian nanti naik kelas. Ya gitu juga kalau kita gak ikut ujian. Gak bakalan naik kelas juga. Jadi ujian itu kan harus diikuti, dikerjakan soal-soalnya, kemudian tinggal tunggu nilainya.

Kalau dikehidupan nyata ya mirip-mirip dikit lah. Ada cobaan menghadang, mau dihadapi atau enggak ya itu urusan kita. Kalau dihindari tetep ada aja tuh masalah, kalau dihadapi kita bisa menyelesaikannya. Walaupun apa yang kita usahakan sudah maksimal, tapi masalah belum selesai juga, pasti ada maksud lain dari semua itu.

Khusnudzan Terhadap Apa yang Menimpa

Kita harus bisa berbaik sangka terhadap apa yang menimpa kita. Namanya juga mau jadi manusia yang lebih baik. Apa-apa yang dikerjakan juga harus baik, salah satunya ya khusnudzan.

Kalau kita selalu menggerutu saat cobaan menimpa kita, itu tandanya kita masih belum bisa berbaik sangka. Persangkaan yang baik itu kita bisa ikhlas menjalani apa yang menimpa kita. Insya Allah kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.