Mengingat Dalam Diam

Pengalaman ini saya alami beberapa tahun yang lalu. Pagi itu seperti biasa saya siap-siap hendak berangkat menuju kampus. Ketika motor saya pacu dengan santai melewati daerah jalan Gejayan. Ada seorang nenek yang sudah sepuh, menumpang sebuah mobil bak dengan di bagian belakang.

Mobil bak berwarna putih
Saat naik kendaraan juga ingat Allah

Saat itu konsentrasi saya menjadi teralihkan pada nenek itu. Motor saya arahkan mendekat ke bagian belakang mobil bak. Terlihat sang nenek seperti sedang melantunkan sesuatu dari mulutnya. Karena tidak terdengar apa yang ia ucapkan, saya langsung meninggalakan mobil tersebut, karena memang arah tujuannya berbeda.

Setelah sekian lama, saat membaca-baca sebuah artikel di sebuah website, saya teringat akan nenek tadi. Bukan karena rindu atau pengen ketemu. Tapi karena judul dari artikel yang saya baca. Judulnya kalau saya tidak salah ingat “Nenek Pemungut Daun, Bershalawat di Setiap Lembar Daun”. Nah, karena melihat judul itulah saya teringat nenek yang saya lihat menaiki bak belakang mobil.

Daun Kering yang Jatuh ke Tanah
Daunpun bisa mengingatkan kita kepada Allah

Mungkin, sang nenek juga sedang bershalawat seperti nenek pemungut daun itu. Atau malah sedang mengulang hafalan Al-Qur’an, tidak ada yang tau.

Dari dua kejadian tersebut, nenek di atas mobil bak dan nenek pemungut daun, memberikan kita pelajaran. Dimanapun kita berada, kapanpun itu, berapapun umur kita. Sudah sepatutnya kita untuk selalu mengingat Sang Pencipta.

Dimanapun Kita Berada

Mengingat Allah itu sebenarnya bukan perkara yang sulit, tapi bukan juga hal yang mudah kita lakukan. Kebanyakan mengingat siapakah penciptanya hanya saat sedang berada di masjid saja. Saat tida berada di masjid, seolah-olah lupa. Apa ya kita ini tidak sedang diawasi gitu lho, bahkan yang tersembunyi di lubang semut sekalipun, Allah pasti tau.

Jadi, mulai sekarang di biasakan untuk mengingat Allah dimanapun kita berada. Saya juga sama kok, sama-sama masih belum bisa jadi orang yang ingat terus. Nah, maka dari itu kita sama-sama berusaha, oke? Siip.

Kapanpun Itu

Tak terbatas waktu. Ya, nggak ada waktu yang luput kalau bisa. Dalam hati selalu berdzikir, walaupun lisan tak berucap. Ada yang ingat firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 190-191?

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah SWT sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan lanjut dan bumi (seraya berkata), “Ya Robb kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka dipeliharalah kami dari siksa neraka.”

Dari terjemahan itu kita tahu tuh, entah itu waktu kita berdiri, duduk, ataupun berdiri, sepatutnya kita selalu mengingat Allah. Bahkan saat ayat ini turun kepada Nabi Muhammad, Beliau sampai menangis hingga air matanya membasahi tanah.

Bahkan Rasulullah berkata, “Alangkah rugi dan celakanya orang-orang yang membaca ini dan tidak memikirkan dan merenungkan kandungan artinya.”

Berapapun Umur Kita

Apakah kita harus menuggu tua seperti kedua nenek dalam penggalan kisah yang sebelumnya dulu biar ingat sama Allah? Nggak mau dong tentunya, kita kan nggak tau juga ruh ini sampai kapan masih berada dalam jasad kita.

Pernah saat sedang mampir sholat di masjid dekat kos temen, saya melihat seorang anak kecil sedang sholat sunah. Saya amati anak kecil itu, lama banget berdirinya, pas udah ruku’ sama juga. Ruku’nya pun lama, gerakannya indah gitu, pelan tapi tegas, nggak tergesa-gesa. Jadi malu kalau inget sholat saya sendiri, kalau di masjid masih standar sholatnya, tapi kalo sendirian bisa cepet banget tuh saya.

Nah, kita mau kayak anak kecil itu yang ibadahnya udah serius dari kecil apa mesti nunggu badan ini nggak enak buat ngapa-ngapain dulu baru mau ibadah? Kalau orang pinter sih milih saat badannya masih seger tentunya. Tapi kebanyakan orang itu tau, tapi nggak mau tau. Ya jadi sekarang masjid-masjid kebanyakan diisi orang-orang yang udah tua deh. Anak mudanya mah sedikit, kecuali kalo masjid di kampus lho yaa.

Semoga kita bisa saling mengingatkan, terutama kerabat kira, atau mungkin diri kita sendiri dulu yang diingatkan agar selalu mengingat Allah dimanapun dan kapanpun kita berada, amin.

Boleh juga lho baca artikel yang lain, atau baca yang ini aja nih Bisa Jadi Apa yang Kamu Suka Tidak Baik Untukmu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.